INESCAPABLE EXPERIANCE

Salah satu cara yang dapat dipakai untuk mengajak orang”melihat” pentingnya melakukan perubahan adalah sebuah teknik “ inescapable experience” (pengalaman tak terelakkan). Melalui teknik ini, para pemimpin,eksekutif dan manajer (bila perlu sampai pada karyawan diajak melihat sendiri fakta-fakta dilapangan. Sebagai misal” Konglemerat Samsung dari korea mengirimkan sekitar 100 orang yang paling senior pada Samsung Electronics ke Amerika Serikat. Untuk Apa perjalanan ini dilakukan, Sekedar jalan-jalankah?

Bukan. Mereka diajak jalan bukan sebagai bonus tahunan, melainkan untuk melihat sendiri “contras” antara apa yang terjadi dipasar korea dengan pasar Amerika yang menjadi target marketnya. Selama ini eksekutif puncak dikantor pusat complain pada eksekutifnya di Amerika yang dianggap gagal “menjual”. Sementara itu, eksekutif di Amerika mengatakan orang-orang di Korea tidak mengerti bahwa produknya belum cocok dengan kebutuhan pasar. Masalahnya, di Korea Samsung adalah produk unggulan dalam barang-barang electronic. Samsung pemimpin sekaligus penguasa pasar dan memperoleh citra premier quality.

Sesampainya di Amerika, eksekutif-eksekutif Samsung baru mengerti, ternya produk-produk electroniknya dijajakan bukan di took-toko kecil (eksklusive store) seperti di Korea, melainkan di hyper market. Di Toko besar tersebut produk Samsung tidak di display pada tempat-tempat istimewa, melainkan dalam keranjang diskon (bargain bin). Berbeda dengan produk mereka di di Korea yang mendapat display khusus, diatas rak istimewa, yang dijual dengan pelayan yang mengerti produk itu dan bersarung tangan kain. Di Amerika produk-produk Samsung di taruh di belakang merek-merek market leader (Sony & Philip) bahkan di belakang pengikut pasar seperti GE dan RCR.

Dipasar itu eksekutif tidak dapat lari dari kenyataan. Mereka melihat dengan kepala sendiri kenyataan-kenyataan tersebut diatas, dan menyentuh produk-produk mereka dengan tangan sendiri. Mereka mengelus-mengelus produk yang didiamkan berdebu oleh pelayan took. Berdialog dengan pembeli yang mengambil merek-merek pesaing, dan mersakan suasana kompetisi di pasar. Para eksekutif itu tidak dapat lari dari kenyataan (escape from experience) bahwa Samsung memang raja di yang anggap penting di Korea, tetapi belum menempati rumah layak di pasar Amerika. Perjalanan itu dilakukan berulang-ulang pada took yang berbeda. Mereka tidak dapat mengabaikan fakta-fakta itu karena mereka secara fisik ada ditengah- tengah mereka

Kunjungan ke lapangan seperti ini tentu harus dikelola dengan baik, dipetakan dan di agendakan secara terstruktur dan jelas. Ini bukan kinjungan basi-basi atau sekedar plesiran seperti yang dilakukan politikus kita ke dalam dank e luar negeri. Politikus kita boleh saja pergi ke pasar, rterminal, sekolah atau kampung-kampung kumuh, tetapi kalau kunjungan itu dilengkapi terlalu banyak pengawal dan sudah diatur sebelumnya, mereka akan menemukan fakta-fakta yang menyesatkan. Keadaan lapangan yang sesungguhnya dilihat para pemimpin biasanya adalah keadaan yang manipulative (sudah diubah), dan merka tidak mendapatkan suasana yang kita sebut sebagai “inescapable experience.

Mohandas Karamchand Gandhi atau Mahatma Gandhi menciptakan perubahan karena proses “inescapable experience” yang dialami sendiri pada saat muda. Gandhi seperti yang dicerikan oleh penulis Jane Rolland, mengalami tekanan hebat saat tinggal di Afrika Selatan, daerah kekuasaan Inggris saat itu. Padahal ia adalah lawyer kelas satu, lulusan perguruan tinggi terkenal di Inggris. Di Kereta Api, sebagai lawyer kelas satu, ia tentu membeli tiket kelas satu. Tetapi diatas kereta api yeng membawanya dari Durban ke Pretoria ia diusir oleh polisi kulit putih yang cenderung ‘apatheid”. Ia disuruh pindah ke kelas tiga atau keluar. Karena ia tidak mau pindah, ia pun ditendang keluar dan malam itu ia sendirian tersungkur di Stasiun Petermaritzburg. Ia terus merenungi mengapa orang kulit putih begitu perilakunya. Sampai ia berpikir saatnya mendorong orang –orang india yang kebetulan banyak mengalami hal serupa di Afrika Selatan> Pengalaman yang terelkan ini terus bergerak membawa Gandhi mengantarkan pada perjuangan menuju kemerdekaan india bersama Jawaharlal Nehru dan Mohammed Ali Jinah. (sumber : Rhenald Kasali”Change”

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *